Tuesday 24 July 2012

The Activity in Batam, Indonesia

Today I'll try to tell my little story in english, I hope everyone can enjoy and easy to understand what I'm talking about. I woke in the afternoon, this is my habbit when I stay in Batam and I often do it too when I'm in Bandung. In Batam I have a thing to do at Telkom Company, it's such as internship. Yeah, I'm studying in Telkom Institute so I have to choose my first internship in Telkom Company too. But fortunutaly Telkom give the students oppurtunity to choose Telkom Company wherever they want, as long as it being in Indonesia. My destination I chose my internship in Telkom Company in Batam because I know that Batam is very close to Singapore, Malaysia, and Thailand. Yeah, this year I have dream. Just a little dream and I know many one can do it, my dream for this year is to go abroad on whatever country.

I want to know How good my english, I want to try to speak in Englsih even I'm used to speak in English in my country Indonesia but it'll be an honor to me to speak english in such as strange country, and Alhamdulillah because the help of Allah SWT and my mother I could relize my dream. Thanks so much to my mom that give a big help, I went to Singapore with my mom and my little sister Arci Tamara. Few weeks later, I invite my two friends in internship to go to Thailand and Malaysia. And we succeed and have many fun experience there, Big thanks to Allah SWT that always embrace our dream.

Friday 20 July 2012

Yudis Kehilangan Dompet


Jadi ceritanya suatu sore ketika gua pulang dari Batam Center abis pasang iklan dikoran Batam Pos, gua n yudis (temen sekamar gua) berencana untuk berenang. Kita juga ngajakin rombongan anak-anak Geladi Telkom yang dari Arnet, total dari mereka ada 7 orang. Tapi sepertinya respon mereka negative karena alesan beberapa hari yang lalu mereka baru aja berenang.

Akhirnya gua n yudis memutuskan untuk berangkat sekarang, kita siap-siap dulu sebelumnya. Persiapkan handuk, celana pendek buat berenang. Dan waktu dikamar mandi yudis ngingetin gua untuk bawa plastic, gunanya buat pakaian basah. Setelah semuanya siap kita berangkat naik motor, gua nunjukin yudis jalannya. Tapi kayanya yudis kurang paham jalannya daripada salah-salah mending gua yang bawa motornya. Akhirnya ditengah jalan kita tukeran gua jadi yang bawa motor dan yudis jokeynya.

Sesuai petunjuk dari Bang Irwan (tetangga kamar gw) pas ketemu lampu merah langsung belok kanan jalan aja terus, pas ketemu lampu merah gua belok kanan. Biar lebih meyakinkan gua berhentiin motor dan nyuruh yudis tanyain ke Ibu-ibu yang sedang nyapu dipinggir jalan, ternyata seharusnya pas lampu merah tadi gua jalan lurus sedikit lagi baru setelahnya muter balik kea rah kanan. Jadi biar gak muter balik kata ibunya, ibunya nyaranin kita ngambil jalan tanah aja.

Lewatin jalan yang kecil dan gak bagus sama sekali, akhirnya kita nurut apa kata si ibu. Memang bener kawan jalannya gak bagus sama sekali, kebetulan saat itu gw yang sedang bawa motor. Jalanannya tanah bekas ujan, banyak jeglokannya, licin, dan melalui rintangan. Akhirnya gw suruh yudis turun untuk ngurangin beban, setelah jalan yang susah tadi berakhir baru yudis boleh naik lagi.

Gua terus jalan kedepan dan sepertinya gua salah arah, tapi salah arah yang baik. Gua ngeliat kafe bagus ada didepan mata, gua pikir itu kafe yang ada di Malaysia namanya kopi itam. Ternyata setelah si Yudis ngomong, “Elo tau gak kalau Kopi Tiam itu kaya Coffe Townnya Indonesia”. Oh, gua baru ngeh ternyata bacaannya Kopi Tiam bukan Kopi Itam. Haha..

Karena salah jalan jadinya kita muterbalik dikit dan ngambil belokan ke kanan, keliatan bacaannya kolam renangnya Sangrila kalau gak salah. Gua parkirin motor didepan kolam renangnya, kita turun dan keliatan ada anak” cewe yang sedang nongkrong didepan kolam renang. Lagi ngapain mereka, “Mabok-mabokan ya”, atau lagi ngisep ganja. Wah parah anak jaman sekarang.

Tapi keliatannya dari tampang mereka, mereka semua masih SMP jadi gak mungkin kalau mereka ngisep ganja. Ngelewatin gerombolan anak tadi kita masuk ke area kolam renangnya, awalnya gua kira disitu ga ada yang jaga. Pas kita aga masuk lagi, ada bapak” yang nyamperin sambil bilang, “Mau renang ya ?”. “Iya lah pak, masa mau masak-masak”. “Tiket masuknya berapa ?”, kata gua. “15rb”, kata bapaknya. Terus gua nanya lagi, “Tutupnya jam berapa pak ?”. “Jam 7.30 an lah”, kata bapaknya. Pikir gua, wah asik nih jadi gua bisa ngerasain renang di malam hari hhe.

Gua sama yudis udah sepakat untuk berenang disore itu, terus bapaknya nanyain lagi “Kalo disini harus pake celana renang ya, pada bawa celana renang kan ?”. “Wah jelas dong bawa”, kata gua. “Celana Pendek kan !”, tambah gua. “Kalau disini harus pakai celana renang standar kolam”, kata bapaknya. “Yah tapi bawanya celana pendek, ga papa kan”, kata yudis. Bapaknya jelasin lagi, “Kalau disini harus pakai celana renang standar kolam, kalau mau nyewa ada harganya 5rb”.

Yah, pikir gua. Terus gua bilang ke bapaknya, “Bentar ya pak, saya diskusiin dulu sama temen saya”. Ini adalah alasan yang palin oke buat dipake untuk kabur. “Ok”, kata bapaknya. Gua ajak yudis ngobrol kea rah luar dan gua kasih dia pilihan, “Apa kita ke Pantai Tanjung Pinggir aja yud ?”. “Jauh gak ?” kata yudis. “Tempatnya gak jauh kok dari sini, deket”, kata gua. “Ok deh”, kata yudis.

Akhrinya kita sepakat untuk merubah destinasi jadi ke Pantai tanjung Pinggir, tempatnya gak jauh dari keberadaan kita saat itu, cuman 170.792 KM. Hha, bercanda itu tanggal lahir gua. Perjalanan kesana lumayan singkat karena gua udah apal jalannya, di sepanjang perlajalanan gua sengaja pelanin motornya biar gua bisa nunjukin ke Yudis kalau pemandangan sepanjang jalannya bagus banget. Kaya maho ni kita, di sore itu suasananya cerah ga menunjukan akan adanya ujan. Tapi Yudis bilang kalau disana, disana na lagi ada ujan. Wah udah kaya pawang ujan si Yudis. Ok deh, kalo gitu ujannya pasti bentar lagi akan kesini pikir gua jadi kita gak boleh lama-lama di pantai.

Akhirnya sampai didepan Pantai Tanjung Pinggir, kita langsung distop sama penjaganya dan sodorin karcis seharga 5rb untuk satu motor, gua minta Yudis untuk handle tiket pembayaran masuknya dulu. Yudis kelamaan ngeluarin dompetnya. Kata gua, “Ada gak yud, pake uang gua dulu aja deh, bentar ya pak”. Gua keluarin uang 50rb an dari dompet dan dikembaliin dengan uang 5rb an yang berjumlah 9 dari tangan penjaganya, aseem, gua dapet kembalian semuanya uang 5rb an.

Pantainya mulai keliatan dan gua pilih tempat parker yang deket pantai biar gua bisa puas main dipantai, pertama kali turun gua minta tolong sama ibu-ibu yang ada disitu untuk fotoin gua n yudis. Gua ajarin ibunya cara pake kameranya, dan hasil fotonya sungguh luar biasa bagus.

Setelah itu, gua liatin yudis jalan sendirian dipinggir pantai ngumpulin kerang n nyari umang-umang. Ga taunya si Yudis bisa bawa pulang satu umang-umang yang masih hidup, dia nunjukin umang-umangnya ke gua, langsung gua kasih napas, “WAaaaahhhh” dari mulut gua, maksud gua biar umang-umangnya keluar.

Dan gua duduk dipinggir pantai sambil dengerin music, pas agak sedikit jenuh. Gua lingkarin tas kita berdua dipasir biar keliatan tandanya dan sebenernya gak ngaruh, dan gua lari-lari dipinggir pantai nyeker. Kalau bule lari dipinggir pantai dandanannya rapih précis orang mau olahraga sedangkan gua nyeker ga pake sepatu.
Setelah puas main dipantai dan langit tampaknya mulai menunjukan hujan, kita memutuskan untuk buru-buru pulang. Gua bilang ke Yudis, kalau sore itu gua pengen banget pesen nasi goring dan dimakan dikamar. “Oke”, kata yudis. Kita berhenti di rumah makan yang menyediakan nasi goreng dan akhrinya kita memutuskan untuk makan disitu.

Setelah selesai makan dan bayar nasi gorengnya kita memutuskan untuk pulang, lagi-lagi yudis pinjem uang gua dan dia bilang akan diganti nanti dikosan karena dia lupa bawa dompetnya. Saat itu suasananya masih gerimis dan gua memilih untuk ngebut biar cepet nyampe rusun dan gak kebasahan.

Sesampainya dirusun seperti biasa kita harus naik tangga 4 lantai yang setiap hari kita lewatin, berasa fitness dan dijamin kita gak akan gendut kalau tinggal dilantai 4 karena disini gak ada lift. Jadi mau gak mau harus naik turun melewati tangga. Tangga disini ada 5 bagian setiap bloknya, 4 tangga pinggir dan 1 tangga utama yang letaknya ditengah. Gua dan Yudis biasa naik dan turun lewat tangga utama karena lebih aman.

Sebenernya kamar kita ada dipinggir dan seharusnya kia bisa naik dan turun melewati tangga tapi sayangnya tangga disamping kamar kita terlihat kaya udah mau roboh, dan gua yakin kalau yang ngelewatinnya orang gendut atau 10 orang bareng” turun lewat tangga itu pasti tangganya rubuh. Mati semua.

Akhrinya sampai juga dikamar, kita bisa santai-santai karena cuaca saat itu lagi ujan dan kita habis makan. Jadi enak bener rasanya untuk tidur saat itu, lain halnya dengan Yudis. Yudis malah sibuk nyariin dompetnya dimana. Hal pertama yang perlu diketahui dari Yudis bahwa Yudis adalah orang yang gampang panic. Jadi hal pertama yang gua inget waktu itu, adalah expresinya Yudis. “Vid, dompet gua kayanya jatuh deh di Kolam Renang tadi”, kata Yudis lugu. “Wah masa yud, perasaan lu ga bawa dompet pas lu ke kolam renang tadi”. “Mungkin lupa naruh kali lu”, kata gua.

Kita nyari-nyari bareng dikamar, dan gua berusaha untuk tenang mikirin apa aja yang baru dilakuin. Apakah salah Yudis, apakah dosa-dosanya. Yudis tambah tergesa-gesa dan panic, dia mulai nyebutin satu persatu yang ada di dalam dompetnya dan gua udah tau. Karena hampir disetiap dompet orang isinya pasti ada itu, ga lama kemudian Yudis ngajakin gua untuk balik lagi ke kolam renangnya barangkali dompetnya tertinggal di kolam renang tadi. 

Walaupun kita tadi ga renang barangkali dompetnya ketinggalan waktu kita mau bayar.“Ok deh”, kata gua. Gue tambahin lagi, “ coba deh kita ke kamarnya anak-anak arnet lagi sekalian minta bantuan untuk ikut nyariin sama mereka”. Akhirnya kita turun tangga 4 lantai dan menuju kamar anak arnet, gua minta bantuan sama Aril anak arnet untuk ikut nyariin dompetnya sih Yudis. Terus Aril bilang, “Oke, tapi gua shalat dulu ya”.

Kata gua, “Eh gua juga belum shalat ril, bareng-bareng deh sekalian”. Gua mau ngajakin yudis juga untuk shalat bareng-bareng, belum sempet gua ngajak, gua ngeliat ekspresinya yudis berubah jadi murung sambil bilang dengan nada lugu “Ya udah deh gua duluan aja cari dompetnya”. Terus gua bilang ke Aril, “Ril, gua sama Yudis duluan aja deh cari dompetnya”. Aril langsung ga jadi shalat, “Ya udah tunggu bentar gua ganti baju dulu”, kata Aril. Terus si Harry anak arnet juga ikut nemenin untuk nyariin dompetnya.

Gua boncengan sama yudis, aril boncengan sama harry. “Kita menuju kolam berenang sangrila ya”, kata gua. “Oke”, kata mereka bareng-bareng. Baru aja keluar rusun, kita udah beda arah. Gua n Yudis belok kearah kiri, sedangkan mereka belok kearah kanan. Kata mereka, “Emang mau kemana ?”. “Ke sangrila”, kata gua, “tapi lewat sini aja soalnya tadi kita pas berangkat lewat sini”. Akhirnya mereka muterbalikin motor dan ikut kearah yang kita tuju.
Saat itu yudis yang sedang bawa motor, ga seberapa jauh dari rusun ada pertigaan. Karena sangking paniknya yang seharusnya dipertigaan itu belok kanan, yudis belok kiri. Seperti sebelumnya anak-anak yang lain belok kiri kearah jalur yang seharusnya, mereka berhenti dan bilang dengan nada kesal, “Woy, emangnya kalian mau kemana ? Sangrila kan !” . “Iya yud, kata gua” kita salah jalan ni hhe. Trus yudis dengan ekspresi yang kesel juga walaupun dia salah dia bilang dengan nada lugu, “Ya udah deh lu aja yang bawa motornya”. “Oke”, kata gua dengan PD.

Sesampainya dilampu merah kita ngambil belok kanan, gua suruh yudis untuk turun dan tanyain ke Ibu-ibu tadi yang sebelum ke kolam berenang kita nanyain arah kolam berenangnya. Yudis turun tapi dengan gerakan yang lambat, disitu gua ngeliat aril beraksi dan dengan PDnya aril menjelaskan kejadian yang baru saja terjadi. Aril yang saat itu ikut kita pakai kaos oblong warna putih dan gua liat ekspresinya, bener-bener kaya kabayan.

Setelah Aril panjang lebar menjelaskan kepada bapak yang sedang jaga bengkelnya malam itu, bapak penjaga bengkel langsung sibuk nyari pena dan kertas selembaran. Setelah dia dapat pena dan kertasnya, “Ni” kata dia “ Tulisin nama dan nomor teleponnya kalau ada nanti di telepon”. Wew, pikir gua, jelas-jelas pada malam itu dompetnya ga ada disekitar situ. Dalam pikiran gua berpikir atau jangan-jangan bapak ini adalah pelakunya. Ah tapi gak mungkin kayanya bapak itu orang baik-baik.

Setelah selesai bertanya, Aril ingin bilang sesuatu ke Harry. Gua ikut merhatiin karena pikir gua Aril akan ngomong sesuatu yang penting. Aril mulai ngomong, “Ry, lu ada uang serebu kagak tar gua ganti, gua mau jajan”. “Ni ada”, kata Hary dengan polos. “Mau beli apaan lu, emang masih ada yang serebuan”. Aril langsung berjalan dengan langkah yang seperti anak kecil menuju warung yang letaknya tepat disamping bengkel yang tadi kita tanyain tentang keberadan kunci. Dari jauh kedengeran suara Aril yang sedang bilang ke ibu yang jaga, “Bu mau beli keripik (dengan nada polos), ini harganya seribuan kan”. “Iya”, kata Ibunya seperti memberi jawaban ke anak kecil juga.

Gua dari kejauhan cuman bisa ngakak dalam hati walaupun yang dilakuin aril adalah hal yang wajar. Kita melanjutkan perjalanan untuk mencari dompet, Yudis minta gua untuk ngelewatin jalur yang sama yaitu jalur tanah yang jelek brengsek itu lagi. “Iya udah yud, tapi lu turun ya”. Yudis mulai nyariin dompetnya diikutin cahaya lampu dari motor yang dibawa Aril.

Aril juga ikut nyariin, tapi kalo Aril ikut nyariin terus yang bawa motornya siapa. Tenang kan Aril berangkatnya bareng Hary, jadi yang bawa motornya Hary lah. Hayo, udah pada merinding ya. Setelah diteliti sampai ke ujung jalan tanah, hasilnya tetep nihil dan ekspresi yudis tetep sedih.

Kita nerusin perjalanan sampai dikolam, gua parker ditempat yang sama dan untungnya malam itu kolam berenangnya masih belum tutup. Yudis mulai nanyain ke penjaganya, saat itu orang yang jaganya satpam. Yudis ngejelasin kalau tadi kita belum sempet berenang, jadi kita cuman berdiri didepan kasirnya aja. Terus bapak satpamnya bilang dengan ekspresi meyakinkan, “Kalau dompetnya jatuh kekolam mah pasti ketemu”, suaranya makin berekspresi “kemarin aja ada kalung sebesar ini (dia nunjukin betuknya pake tangannya) ketemu terus kita simpen”.

Gua cuman bisa diem karena tadi Yudis udah bilang bahwa kita belum sempet berenang bapak, terus kenapa bapak malah ngebahas kalau dompetnya jatuh ke kolam. Kenapa bapak, kenapa. Karena diarea kolam berenang kita ga dapetin hasil apa-apa jadi kita putuskan untuk balik lagi kerusun dan coba cari dikamar barangkali keselip, pirasat gua saat itu mengatakan bahwa dompetnya masih ada dirusun.

Sesampainya dikamar, yudis dengan ekspresi yang sedih mulai nulisin satu persatu apa aja isi dompetnya. Gua saat itu duduk diatas kasur sambil berusaha nenangin yudis, yudis saat itu duduk diatas kasurnya juga, kasurnya yudis ada diseberang kasur gua ga seberapa jauh. Tiba-tiba yudis bilang dengan girangnya, “Kalau dompetnya ketemu gimana” katanya. “Ketemu yud, seriusan lo”, kata gua. “Ni” kata yudis sambil menunjuk kearah dompetnya. Ternyata dompet yang dari tadi kita cari keselip dibawah sprei kasurnya yudis waktu dia lagi beres-beres. Alhamdulillah deh kata gua, akhirnya dompetnya ketemu.

Padahal sebelumnya yudis udah bilang, “Yah, kesingaporenya gimana donk”, karena saat itu yudis pengen banget pergi ke Singapore dan kalau dompetnya hilang jadi gimana yudis bisa ngambil uangnya karena uangnya ada di ATM nya dan ATM nya ada di dompetnya. Tapi syukur sekarang dompetnya udah ketemu dan masalahnya udah selesai deh. Intinya “Kurangi kelalaian dengan menjadi anak yang rapih dan rajin”.

Lomba Renang

Saat itu dikampus sedang sibuk-sibuknya ada acara Olymp, Olymp adalah acara tahunan yang diadain oleh Koperasi Mahasiswa IT Telkom. Banyak pilihan lomba yang bisa diikutin, salah satunya adalah lomba renang. Siang itu gua sedang jalan menuju kelas bersama teman gua Ary, Irpan, dan yang lainnya. Tiba-tiba pas gua ngelewatin Aula Gedung B (baca : ditengah kampus) ada segerombolan anak-anak yang sedang ngumpul disitu, lebih tepatnya lagi bisa dibilang panitia.

Mereka ngumpul disitu untuk menyediakan informasi sekaligus tempat pendaftaran bagi anak-anak yang mau ikut lomba, pas gua perhatiin gambarnya 1 persatu gak taunya disitu ada lomba renang. Gua langsung kegirangan karena selama ini gua pengen banget bisa ikut lomba renang dan saat itu juga gua langsung mendaftar, sebenernya ada beberapa pilihan dalam lomba renangnya (baca : kategori).

Bisa daftar untuk perorangan dan bisa juga yang ganda, gaya renangnya juga ada dua pilihan, ada gaya bebas dan gaya dada. Pastinya dipisah antara cewek dan cowok, dan untuk yang pasangan atau ganda pilihannya adalah lomba renang estafet. Setelah mendaftar dan ngasih nomor telepon sekarang tinggal saatnya menunggu sms selanjutnya, berhubung saat itu di kampus IT Telkom sebentar lagi mau ada UTS jadi lomba renangnya diadain setelah UTS. Cukup lama juga nunggunya bisa bikin otak pegel, dengkul juga pegel.

Setelah UTS selesai sms pun mulai dapat, kalau gak salah gini bunyinya, “Salam olahraga, TM lomba renang akan diadakan pada tanggal xx-xx-xx jam xx-xx, diharapkan semua peserta berkumpul tepat waktu”. Ok, sekarang saatnya untuk gua latihan ekstra keras karena lomba renangnya akan diadakan sebentar lagi. Dengan siaganya gua mencari kolam berenang terdekat dikampus, kampus gua alamatnya didaerah Dayeuh Kolot dan kolam berenang yang paling dekat dengan kampus gua letaknya adalah di Baleendah.

Sebelum ke kolam berenangnya gua sempetin diri dulu ke toko olahraga beli peralatan renang berupa kacamata renang dan celana renang, pas ditotal-total habisnya sekitar 100rb dan setelah gua pake beberapa kali ternyata kacamata renangnya palsu, langsung copot karetnya, tapi celana renangnya masih tetep awet. Di toko itu gua juga nanyain tentang lokasi kolam berenang yang ada di Baleendah karena sebelumnya gua belum pernah kesana dan kokoh yang punya tokonya bilang kalau kolam berenang di baleendah ada 2.

“Lu tinggal lurus aja ambil jalur yang jangan lewat pom bensin, ntar lu nemu kolam berenang disitu.”, kata kokohnya. Lalu tanya gua, “Kalau dari pasar sebelumnya ya Koh ?”. Kata kokohnya, “Kalau dari pasar lu terus aja, nanti lu ketemu kolam berenang disebelah kiri dan satu lagi disebelah kanan, jaraknya gak terlalu jauh la”. “Ok”, kata gua siap laksanakan.

Setelah tau informasinya sekarang waktunya gua untuk latihan renang, haha pikir gua gak perlu latihan renang aja udah jago apalagi kalau gua latihan renang bisa pada malu semua kalian, ok siap-siap menerima kekalahan kalian semua, pikir gua histeris. Gua terus jalan mengendarai motor dan setelah pasar akhirnya ketemu 1 kolam berenang disebelah kiri, begitu masuk ke parkirannya kolam berenangnya keliatan dari luar.

Pas gua liat dari luar ini kenapa kolam berenangnya yang datang banyak anak kecilnya, oh pikir gua gak mungkin disini, kayanya bukan disini ni akan diadain kompetisi renangnya. Biar lebih meyakinkan gua nanya sama mbak kasirnya, “Mbak, disini mau diadain lomba renang dari IT Telkom ya ?”, tanya gua. “Oh, belum tau itu soalnya belum ada yang ngomong”, kata mbaknya yang pakai jilbab itu.

Ok pikir gua, kayanya memang bukan disini tempatnya dan gak mungkin kalau disini tempatnya karena pas gua liat disini lebih banyak anak kecil yang datang daripada orang dewasa apalagi didalemnya ada perosotan yang lumayan panjang. Masa anak-anak yang mau lomba renang disuruh main perosotan dulu, sekarang waktunya gua menuju kolam berenang yang kedua. Kolam berenang yang kedua letaknya gak jauh dari kolam berenang yang pertama, hanya aja kolam berenang yang kedua ini tempatnya lebih gak layak dari kolam berenang yang pertama.

Gua masuk dan parkirin motor disitu, gua ngeliat tukang parkirnya sedang enak tidur gua pelan-pelan standarin motor biar gak ganggu tidurnya si tukang parkir tapi tukang parkirnya tetep aja bangun. “Permisi”, kata gua kepada bapak tukang parkirnya yang saat itu terbangun. Dia langsung senyum-senyum dan gak tau ngomong apa saat itu, kayanya masih kebawa mimpi. Setelah selesai urusan parkir memarkirkan motor gua langsung masuk kedalam kolam berenangnya, gua ngeliat disitu sangat sepi sepi sekali.

Gua permisi sama mbaknya untuk ngeliat kolam berenangnya, “Boleh saya masuk untuk ngeliat kolam berenangnya ?” kata gua kepada mbaknya. “Bolehnya ngeliat dari sini aja”, kata mbaknya yang ngejutekin. Saat itu bener-bener belum ada satu orang pun yang datang, tapi keliatan dari luar kalau kolam berenangnya ada tempat penomoran yang artinya disinilah tempat akan diadain lombanya tapi keliatan dari luar airnya sangat hijau sekali, bisa dibilang hampir seperti green canyon walaupun gua belum pernah kesana.

Terus gua bilang sama mbaknya, “Mbak itu airnya nggak rabieskan ?”. Kata mbaknya, “Oh, itu lantainya aja kok yang warnanya hijau”. Buset pikir gua lantai kolam berenang kan warna dasarnya dimana-mana biru, kalau sekarang warnanya hijau udah berapa lama nih kolam berenang nggak keurus. Ok, biarpun begitu gua tetep masuk ke kolam berenangnya guna persiapan gua buat latihan.

Gua tanya ke mbaknya berapa harga masuknya, harga masuknya 10rb kata mbaknya. Buset ini sungguh gak layak dihargai 10rb karena dengan harga 3rb aja sebenernya gua masih mikir-mikir. Di Lampung malah ada kolam berenang yang masuknya hanya 5rb tapi airnya lumayan bagus dan juga ada tempat loncatannya, jadi kalau bosen hidup tinggal loncat dari atas, bukan maksud ngebanding-bandingin nih.

Setelah selesai pembayaran dan mendapatkan karcis gua masuk ke kolam berenangnya melalui mbak yang jutek itu, gua masuk dan liat sekeliling kolamnya, ini kenapa kolamnya sepi sekali tapi gak papa buat latihan dan buat mengajarkan arti pengorbanan kepada peserta-peserta renang yang lain. Gua gak milih untuk berenang di air yang warna hijau itu, gua lebih milih untuk berenang di air yang lebih dangkal karena warnanya biru.

Gua gak percaya walaupun disitu lantainya yang hijau, karena pasti airnya juga hijau. Sebelum berenang gua pemanasan dang anti baju dulu, lebih tepat dibilang ganti celana. Gua sambil nyobain celana renang yang baru aja gua beli, ternyata pas, pas sempitnya. Tapi memang rata-rata celana renang sempit seperti ini, setelah selesai pakai celana renangnya gua langsung pemanasan dan setelah pemanasan gua langsung menjeburkan diri kekolam. Udah lama sekali gua gak renang, terakhir gua renang pas gua masih hoby ngegym dulu.

Dikolam berenang gua langsung mempraktekan gaya yang gua dapet pas ngeliat tutorial youtube di kosan, cara menggerakan tangannya, cara ngambil napasnya. Asli saat itu napas gua amat sangat pendek sekali karna udah lama banget gak renang dan passive olahraga jadinya napas gua berubah jadi napas pendek, ditambah akhir-akhir ini gua sering makan-makanan yang gak bagus. Wah, gimana nih untuk di lomba renang nanti kalau napas gua segini-segini aja pikir gua.

Ya ga papa deh, yang penting kan gua udah berusaha, gua udah latihan. Gua gak lama berenang disitu karena kedinginan, gak lama kemudian gua naik dari kolam berenang dan minta air mineral botol sama mbaknya. Lalu sama mbaknya yang jutek langsung bilang, mau dibayar sekarang. Nanti aja ya mbak habis selesai berenang kata gua sabar, setelah beli air mineral dan dapet tenaga lagi. Gua jebur kekolam lagi, ini adalah peristiwa yang sering terjadi.

Ketika kita udah naik dari kolam kita istirahat untuk beberapa saat, mau makan, mau minum, ataupun gak ngapa-ngapain, dan setelah kita jebur lagi kekolam untuk yang kedua kalinya pasti rasanya lebih dingin hhe. Itu teori gua, wkwk tapi kalau gak percaya coba deh alamin sendiri. Untuk yang kedua kalinya ini gua berenang gak lama karena udah kedinginan jadi habis berenang sebentar gua langsung naik lagi keatas. Buru-buru salin karena waktu itu hari sudah sore dan tampaknya sebentar lagi akan hujan, gua masuk ke ruang salinnya dan buset disini gak ada tempat bilasan yang berupa shower, adanya berupa bak gitu, ah ogah ah kalau dari bak begini tar bekas-bekas orang lagi.

Jadi saat itu gua gak bilasan, gua langsung handukin badan gua pakai baju yang sebelumnya gua pake, setelah itu gua pakai baju salinan dan setelah salin gua langsung keluar dari ruang ganti menuju kasir. Gak lupa untuk bayar air mineral botol tadi, setelah itu gak beberapa lama kemudian mbak kasirnya ngomong, untung yang ngomong bukan mbak yang jutek itu tapi mbak yang satunya lagi, kalau mbak yang ini lumayan ramah dan suka senyum, kebetulan yang jutek pas itu sedang nyapu. Mbak yang lumayan ramah ini bilang ke gua, “Eh mas mau sekalian bayar parkir”. Gua balik badan dan bilang dengan lugunya, “Oh, bayar parkir juga ya, iya deh sekalian aja”. Sambil ngasihin uang seribu lagi.

Setelah selesai urusan bayar parkirnya sekarang gua keparkiran untuk ngeluarin motor, saat hendak mengeluarkan motor mbak yang jutek itu nungguin gua dibelakang dan dia lagi megang karcis parkir yang harus gua bayar seribu. Dengan lugu tapi dalem gua menjawab, “Udah mbak tadi didalem sama mbak yang satunya, tanyain aja”. Mbak jutek itu langsung pergi dengan tatapan kosong, dan gua langsung keluar dari kolam berenang itu.

Hari demi hari berlalu hingga tiba saatnya 2 hari sebelum lomba renang akan dilaksanakan, lomba renang akan dilaksanakan pada hari minggu. Jadi di tulisan yang lu baca ini sekarang sedang hari sabtu, gua mikir bahwa di saat gua buka baju dikolam berenang nanti gua gak boleh keliatan bahwa perut gua buncit soalnya gua sekarang udah jarang banget ngegym apalagi lari, oleh karena itu di hari sabtu ini tepatnya sore-sore kalau gak salah gua berangkat ngegym ke tempat biasa. BBC dengan instruktur terhat Aa Ipin.

Pas masuk ke BBC Gym gua ketemu sama teman kampus yang sama-sama punya hoby wirausaha, namanya Putra. Putra udah pernah buka usaha angkringan dan juga susu, tapi nasibnya sama kaya gua, usahanya berhenti ditengah jalan karena kita sama-sama masih kuliah. Gak banyak orang yang sampai saat ini berhasil dan tetap focus pada satu usaha, dikarenakan benar-benar harus sabar. Putra bilang saat itu bahwa saat itu dihari sabtu itu, itu adalah pertama kalinya dia ngegym.

Gua tanyain ke Putra, “Mulai ngegym nih ya sekarang” sambil ketawa cengengesan gua. “Iya nih disuruh bokap” katanya, “Lagian adek gua juga udah biasa ngegym, badannya bagus”, katanya. Ok gua hanya bisa senyum-senyum aja saat itu, gua ngejelasin bahwa besok ada lomba renang, yang ikut lomba ya anak-anak Telkom juga. “Oh gitu”, kata dia kaget karena dia gak tau tentang kabarnya. Saat itu gua ngegym gak terlalu lama, gua latihan dibagian-bagian yang penting aja karena takut nanti badan gua malah pegel-pegel dan keesokan harinya pas lomba renang gua malah kelelep.

Setelah selesai latihan gua dapet sms katanya malam ini malam 2 sebelum hari H ada Teknikal Meeting tentang lomba renangnya, Teknikal Meeting kalau nggak salah diadain di Lantai 2 GSG jam 7 malam. Sore sebelum Teknikal Meeting dimulai gua sedang asik dikosan nonton Film sambil nunggu Teknikal Meeting dimulai, gua menunggu dan setelah shalat maghrib ternyata sore itu hujan dan hujannya makin menjadi-jadi.

Terus gua sms in panitianya bahwa gua akan datang telat karena hujannya saat itu lumayan deras, gua pikir-pikir lagi kalau hujan deras begini gua gak yakin bahwa yang ikut Teknikal Meeting banyak paling cuman segelintir orang yang rajin aja, pikir gua. Dan akhirnya gua memilih untuk gak dateng ke Teknikal Meeting dan lebih memilih untuk ngeliat hasil Teknikal Meetingnya aja besok pagi di GSG Lantai 2 karena saat itu hujannya makin ganas, nggak berhenti-berhenti juga.

Keesokan paginya sebelum berangkat kekampus gua berjalan menuju GSG lantai 2 untuk melihat hasil TM, begitu udah ketemu standnya disitu sepi gak ada yang jaga jadi gua masuk nyelonong aja padahal di bawah ada tulisannya ‘alas kaki silahkan dicopot’, tapi karena gua pakai sepatu dan males nyopot-nyopotnya jadi tetep gua pake aja berasa gua adalah bosnya disitu haha.

Gua lihat hasil TM renang yang ditempel didinding, gua perhatiin ternyata yang ikut lomba renang ini ada banyak untuk yang gaya bebas aja lomba renang yang gua pilih ada sekitar 25 orang yang ikut termasuk diri gua sendiri. Gua juga baca bahwa harus diperhatikan tempat lomba kolam berenangnya adalah di Tega Lega dan jam 7 pagi semua peserta harus sudah datang. Gile ternyata gua salah alamat jangan-jangan gua dikasih alamat palsu sama ayu ting-ting, ternyata tempat diadain lomba renangnya bukan di Baleendah melainkan di Tega Lega. Aih santai pikir gua, dimanapun tempat renangnya gua bakal optimis menang, huh pikir gua PD.

Ok, Hari H lomba renangpun tiba. Gua minta temenin pacar untuk kesana, sebelumnya gua sama sekali belum tau dimana tempat kolam berenangnya. Gua sms panitianya dan dia bilang tempatnya deket lapangan Tega Lega, ok gua menuju kesana lewat jalan BKR kalau gak salah, kalau salah minta maap yak. Pas udah dilampu merah gua baru inget kalau sebelumnya gua pernah kesana sama temen ngegym gua sebut saja Affan.

Biasanya gua sama Affan suka berenang di Sabuga setiap hari minggu tapi karena hari minggu itu di Sabuga sedang ada kompetisi renang jadinya Affan ngajak gua ke kolam berenang Tega Lega tapi kita juga gak jadi renang saat itu karena Affan bilang kalau di Tega Lega ini airnya Hijau tar gatel-gatel loh. Mampus dah gua, airnya hijau. Mau hijau mau gimanapun airnya kalau gua udah PD berenang gua akan tetap jadi juaranya, haha gua udah makin gak sabar mau mengalahkan itu teman-teman yang lain.

Karena gua udah tau tempatnya jadi kita masuk ke area kolam berenangnya dan begitu masuk gua sempet bingung dimana tempat parkir motornya tapi untungnya ada penjaga yang nunjukin tempat parkirnya, pas udah nyampe gua langsung nelpon panitianya dan bilang kalau peserta yang hebat ini sudah ada didepan kolam, saya siap ditandingin dengan siapapun *PD. Terus panitianya nyuruh gua untuk langsung masuk aja dan untungnya masuknya gak bayar karena gua adalah peserta renang.

Begitu masuk kolam berenang Tega Lega pikiran gua pertama kali adalah kolam berenang ini mirip dengan kolam berenang Kampus Unila yang ada dilampung, hampir mirip tapi airnya keliatan lebih hijau tapi gak papa berhubung saat itu kolam berenangnya udah di booking sama anak Olymp jadi gua pikir air kolamnya masih steril. Gak beberapa lama kemudian pas gua ganti baju lebih tepatnya memakai celana renang, ada suara yang manggil gua dari atas.

Ternyata itu adalah Anrio, teman PDKT gua dulu. Untungnya gua ada teman disitu jadi bisa sambil ngobrol, Anrio ikutan lomba renang yang estafet, dia dateng berdua sama temennya. Gak beberapa lama kemudian gua ngeliat dari panitia yang dateng ada temen sekelas gua namanya Echi, gua panggil dia, oh ternyata dia ikut panitia Olymp juga pikir gua sotoy. Gak lama lagi ada temen Lab gua Jojo yang dateng sebagai Panitia juga.

Wah, gua makin menjadi-jadi gua harus nunjukin performance terbaik gua didepan temen-temen gua. Gak seberapa lama lagi panitia nyuruh kita untuk ngelakuin pemanasan, ok gua buka baju gua dan mulai ngelakuin pemanasan. Setelah pemanasan panitia nyuruh kita untuk turun ke kolam berenangnya dan nyobain airnya, kalau mau main band istilahhnya ‘check sound’, kalau ini ‘check water’, haha. Setelah puas nyobain air kolamnya tapi gak baik untuk diminum dan gua sempet kencing disitu, mampus loh air kolamnya udah gua kencingin panuan semua kalian.

Kemudian panitian menyuruh kita berkumpul dan ngabsen nama kita satu persatu sambil nyebutin dapet urutan nomer berapa kita, saat itu gua dapet urutan nomer 3 yang artinya gua bisa mempelajari teknik lawan dulu sebelum nanti lolos ke final. Kesalahan paling vatal, saat itu gua pakai kacamata renang yang sangat nggak bagus sekali, gak cocok banget kalau mau dipakai buat lomba. Gua ngeliat strategi mereka, o iya setiap urutan dibagi atas 5 orang. Jadi satu urutan ada 5 orang yang tanding, dan dari 5 itu hanya diambil 1 orang tercepat.

Urutan 1 dan urutan 2 selesai, hingga nama gua dipanggil. Waktu urutan gua, hanya ada 4 orang yang tanding termasuk gua, 1 orangnya lagi gak dateng jadinya di diskualifikasi. Panitia yang tak lain adalah temen gua sendiri jojo niup peluit pertamanya yang artinya kita harus naik ke atas tempat loncatan, gua deg-degan saat itu, gua pakai kacamata gua, jojo niup peluit kedua yang artinya kita harus bersiap-siap dengan gaya ingin loncat, dan jojo niup peluit ketiga yang artinya kita semua harus loncat dan gua malah kaget melihat yang lain loncat dan gua udah ketinggalan jauh duluan sama mereka sebelum gua loncat.

Pas peserta lain udah pada loncat gua baru loncat, dan loncatan gua sangat nggak bagus sekali yang nggak membawa gua jauh kedepan. Gua berenang ala perenang kampung dan saat itu gua gak tau gimana caranya teknik ngambil pernapasan, gua masih pakai gaya perenang kampung gua untuk ngambil napas, dan, dan gua mulai kehabisan napas. Dan ditengah-tengah kolam gua udah gak kuat lagi, gua ngeliat peserta yang lain udah pada nyampe sedangkan gua malah ngegojay ditengah kolam.

Ditengahh-tengah kolam gua ganti gaya jadi gaya kupu-kupu dan setelah bener-bener gak kuat gua jalan dikolam sambil pura-pura keabisan napas, ditengah-tengah kolam gua ganti gaya yang artinya gua didiskualifikasi. Kasian bener harus didiskualifikasi dan menerima kekalahan yang pahit ini, ya gua kalah. Gua gak bisa nunjukin ke temen-temen gua bahwa sebenernya gua jago berenang, pokoknya tunggu aja tahun depan ditempat yang sama gua akan berlatih keras untuk ngalahin lu lu pada.

Ini adalah pengalaman pertama kalinya gua ikut lomba renang, kalau gua kalah ya jadi wajar lah masih pemula *Alibi. Tahun depan gua yakin bisa lebih baik lagi apalagi gua udah tau cara renang yang baik itu gimana, setelah selesai lomba renang dan tau gua kalah gua langsung-langsung minta tas gua sama pacar untuk salin. Gua langsung salin dan minta izin sama panitia untuk pulang, gua gak kuat nahan kekalahan.

Sebelum balik kekosan masing-masing siang itu gua ngajakin pacar ke Tugu Bandung Lautan Api, hehe rasa kesakitan gua terobati setelah melihat Tugu Bandung Lautan Api itu. Ok, itu pengalaman gua pertama kali mengikuti lomba renang, jadi kalau ada lu lu yang merasa jago renang silahkan hubungi gua, gua siap menerima tantangan lu kapanpun dan dimana pun.

Ke Perusahaan Sentinel

Bagi yang belum tau apa itu sentinel, sentinel bukan kue yang lu lu bisa temuin dipinggir pasar tapi sentilnel adalah musuhnya hero di dota (pada pernah main dota gak). Perusahaan Sentinel yang gua maksud disini adalah perusahaan penyedia satpam, bisa dibilang juga perusahaan penyedia tenaga kerja. Tenaga kerja dalam bentuk satpam, pada intinya Perusahaan Sentinel ini merekrut banyak orang untuk dijadikan calon satpam dan kalau ada permintaan dari perusahaan ketiga yang butuh satpam. Perusahaan Sentinel ini siap memberikan satpam ke Perusahaan pihak ketiga.

Setelah gua baca lagi paragraph diatas ternyata paragraph diatas banyak sekali menyebutkan kata ‘Satpam’, soalnya memang Perusahaan Sentinel erat banget hubungannya dengan kesatpaman, kalau gak percaya baca aja nanti. Sehari sebelum mengunjungi PT Sentinel pacar udah nagsih tau dulu bahwa besoknya dia minta bantuan gua untuk nganterin dia ke beberapa perusahaan dan bilangnya sih mau cari data ceuna (Sunda Version), atuh si akang sok ngangge basa sunda sagala. Uweeekkk *Muntah. Jadi memang sebelumnya gua belum tau kalau kita akan mengunjungi perusahaan yang ada satpamnya.

Hampir rata-rata perusahaan yang akan kita kunjungi saat itu terletak di daerah Soekarno Hatta, kalau di Bandung hampir rata-rata pabrik atau perusahaan memang letaknya disepanjang Jalan Soekarno Hatta. Perusahaan pertama yang akan kita kunjungi adalah PT Sentinel ini, sebelumnya gua gak mau masuk dan gua nunggu diluar aja. Gua nunggu didepan kolam dan gua baru sadar kalau di Jalan Soekarno Hatta ternyata ada kolam dan lumayan bagus juga kolamnya, daripada gua manyun nunggu sendirian.

Beberapa saat kemudian pacar sms dan nyuruh gua ikut masuk aja dan gua masih tetep nolak gua bilang nunggu diluar aja karena gua pikir saat itu kayanya pacar gak akan lama kok, ternyata lumayan lama juga gua nunggu disitu. Beberapa saat kemudian pacar datang dan dia ngelewatin gua begitu aja, dia tau kalau siang itu gua belum sempet sarapan jadi dia pergi kewarung yang ada dideket lokasi kita saat itu. Dia beli roti n minuman, tapi gua suruh pacar aja yang makan.

Terus dia nyuruh gua lagi untuk ikut masuk aja, karena sebenernya gua juga penasaran kaya apa sih bentuk perusahaan yang sesungguhnya jadi gua ikutan masuk. Saat itu motor gua ada diatas trotoar jadi gua ekstra hati-hati ngelewatin Lay Bengkel yang juga ada diatas trotoar, jangan sampe nih gua numbur dia bisa berabe nanti urusannya. Gua parkirin motor tepat ditempat parkiran perusahaannya, saat itu gua liat disekitar parkiran banyak juga mobil yang diparkir disitu.

Pikir gua wah pasti ini tempat kerjanya orang-orang kaya nih, gua ikut masuk dan gua disambut sama Pak Satpam. Pacar gua nitip helmnya ke gua dan dia langsung naik ke atas untuk minta data, gua ngeliatin satpamnya, terus gua juga baca bacaan mobil yang ada disitu. Gua baca nama perusahaannya adalah PT Sentinel dan gua jug abaca slogannya ada bacaan safety security gitu, terus gua langsung nanya ke Satpam yang lagi diri disitu.

“Pak, ini perusahaan penyedia keamanan gitu ya.”, kata gua. “Iya”, kata bapaknya dengan suara yang agak pendek tapi kekedewasaan. Gua tambahin, “Berarti ada bodyguard gitu juga ya pak”. Sekali lagi bapaknya bilang sambil nganggukin kepala, “Iya”. Bapaknya terus aja mondar mandir dengan tangan dibelakang seperti saat upacara sedang istirahat ditempat dan gak lama kemudian dari atas ada yang turun, gua seperti melihat ada bayangan cewek.

Wah, ceweknya pasti cantik ni. Pas ceweknya turun kebawah gak taunya dia pakai baju security juga, wah gak jadi deh. Tapi keliatan tuh cewek bodynya lumayan kayaknya sering push up dan shit up tuh (Shit : tai & Up : atas , Shit up : Tai yang bergerak keatas). Ga beberapa lama, pacar gua turun dari atas dan dengan muka yang sumringah kayanya dia udah dapet datanya.

Setelah itu, kita langsung deh pamitan sama satpamnya yang sedang berdiri disitu. Lebih tepatnya Bapak dan Ibu satpam, jangan-jangan mereka ada cinlok nih. Sekarang kita lanjut keperjalanan kedua, perusahaan kedua yang mau kita datangin nyarinya lumayan sulit. Kita sempet kesasar dan harus muter balik untungnya gua adalah orang yang sabar dan tawakkal, pas udah masuk sebuah gang gua minggirin motor dan nyuruh pacar nanyain dulu ke mamang mie ayam yang sedang jualan saat itu biar kita ga kesasar lagi nantinya.

Setelah tau arahnya kita ikutin petunjuknya, kita nyari yang namanya gang apa gitu intinya gang nomor 5. Setelah dapet gangnya langsung belok kanan kata bapak yang tadi, kita belok kanan, setelah nemu pertigaan belok kanan lagi katanya, oke kita belok kanan lagi, begitu udah nyampe gangnya sekarang tinggal nyari nomor rumahnya. Nomor rumahnya agak sulit dicari hingga kita putus asa, disaat kita putus asa ternyata rumahnya ada didepan mata kita sendiri hhe, rumahnya ketemu.

Siang itu azan jumat sudah berkumandang, gua minta izin sama pacar untuk melaksanakan shalat jumat dulu baru setelahnya kita bisa jalan lagi minta data. Gua shalat jumat dimasjid deket situ dan motornya dimasukin ke gang, gang yang sebenernya bisa cukup untuk 2 motor mepet kalau dipaksa-paksain banget, gua parkir motornya agak kedepanan. Karena memang yang dibelakang lahannya sudah habis, sudah ada motor orang duluan yang parkir disitu.

Sekarang saatnya gua wudhu dulu, pas mau wudhu ngeliat antriannya panjang banget tapi tetep sabar dan menjadi sosok yang dewasa karena saat itu ada anak SMA juga. Masa gua kalah sama anak SMA, setelah selesai wudhu gua cari tempat duduk yang kosong, gua duduk didalem karena kebetulan pas itu didalem masih belum terlalu penuh. Kalau udah penuh, tandanya harus disiram.

Sambil denger ceramah gua nyolong tidur sedikit demi sedikit karena lumayan cape juga tapi abis jalan, padahal gak jalan sih bisa dibilang naik motor. Selesai shalat jumat kita langsung menuju perusahaan selanjutnya Departemen Ketenaga Kerjaan, sebenernya gua excited banget pengen masuk kesini tapi berhubung waktu itu gua sedang capek banget jadi gua memutuskan untuk pulang ninggalin pacar, gak gentlemen banget yah.

Beneran gua capek, bukan capek sih rasanya waktu itu ngantuk aja. Pas gua dateng ke Depnaker dan parkirin motornya, gua standarin 1 motornya dan gua keluar motor lewat sebelah kanan karena sebelah kirinya udah mepet banget ada motor orang. Iseng-iseng tangan gua itu sambil nyender dibagian belakang motor dan gak lama kemudian motor gua jatuh nyenggol motor disampingnya motor gede.

Satpamnya langsung marah-marah ke gua, dan gua dengan PD nya bilang “Eh, jatuh motornya” Dengan muka lugu. Terus gua buru-buru ngeluarin motornya dan balik biar gak dicurigain sama satpam, pokoknya kalau besok-besok gua ke depnaker lagi gua harus standar 2.

Ke Pasar Gede Bage


Ini adalah cerita pengalaman pertama kalinya gua akan ke Pasar Gede Bage (Pasar Barang Bekas yang terletak di Kota Bandung). Ceritanya sebentar lagi gua akan menjadi pembicara di sebuah pelatihan yang gua adain bersama pacar, oleh karena itu penampilan gua juga saat pelatihan nanti harus dirubah agar tampak lebih dewasa. Sebelum berangkat ke pasar gede bage yang letaknya gua belum tau ini , pacar ngajak ke Plaza Parahyangan. “Yuk kita liat-liat di Plaza Parahyangan dulu”, kata pacar.  

Saat itu pacar yang jadi guide gua di Plaza Parahyangan ini, karena dia yang jauh tau lebih banyak tentang lokasi-lokasi pembelian pakaian yang murah dan bagus. Hingga kita tiba di Toko Uni, entah kenapa untuk urusan pakaian, baju, dan sandal majoritas penjualnya adalah orang padang kalau tokonya terletak disebuah plaza atau setengah pasar setengah mall kaya gini. Disana kita lihat baju kemeja, gua minta kemeja yang warna hitam biar kelihatannya nanti saat dipake menjadi lebih elegan.

Setelah dapet satu buah kemeja panjang bewarna hitam yang elegan sekarang giliran kita untuk mencari celana panjang yang rencananya akan bewarna hitam juga, untuk celana panjang ini gua bilang sama pacar bahwa gua pengen nyarinya gak disini melainkan di Pasar Gede Bage. Jadi berangkatlah kita dari Plaza Parahyangan yang letaknya ada dipusat kota Bandung ke Pasar Gede Bage yang letaknya hampir kearah ujung berung.

Diperjalanan gua sempet bingung kemana arah untuk ke pasar gede bage ini, menurut orang yang gua tanya dijalan tadi lokasi gede bage adalah saat ketemu lampu merah gua harus belok kanan dan dengan PD nya setelah ketemu lampu merah gua langsung belok kanan sesuai saran orang yang ditanyain tadi. Biar nantinya kalaupun gua nyasar gak terlalu jauh lebih baik dan aman gua minggirin motor dan nyuruh pacar turun untuk nanyain lokasi Pasar Gede Bage sama bapak-bapak yang sepertinya sedang jaga disitu, gak tau jagain apaan hhe.

Setelah pacar turun dan nanyain lokasi Pasar Gede Bagenya ternyata saat lampu merah tadi seharusnya gua tetep lurus karena sebentar lagi akan nyampe, jadi bapaknya nyuruh kita agar muter balik dan nunggu dilampu merah lagi setelah lampu merah ini baru deh belok kanan yang artinya kalau dari arah gua tadi gua tinggal lurus aja. O iya Ini lah salah satu kekurangan perempuan, bukan perempuan tapi pacar gua sepertinya. Kalau pacar gua disuruh nanya arah gitu sama orang, dia nganggukin kepala aja.

Bertanya dengan tidak maksimal dapat menyebabkan kita tersesat dijalan, kalau tersesat dijalan perjalanan akan lebih jauh. Berhubung gua udah tau tipikal pacar yang seperti itu, jadi pas dijelasin sama bapaknya tadi gua juga ikut mendengarkan dan kalau ada yang kurang jelas gua langsung bertanya serta terakhir gua ulangin lagi informasi yang dikasih bapak itu agar gua sudah hapal informasinya.

Gak jauh dari lampu merah kita belok kanan dan akhirnya ketemu pasarnya disebelah kiri, syukur deh pertama sebelum masuk kita diberhentiin sama penjaga yang ada disitu. Dimintain uang masuk 1rb (baca : seribu), setelah selesai urusan penjagaan itu gua mulai memasuki pasarnya. Pas masukin pasarnya gua amat sangat menikmati pemandangan pasarnya yang ternyata terlihat seperti pasar yang menjual kebutuhan pokok, pikir gua ini mana pasar gede bage yang katanya jual pakaian-pakaian second.

Apa gua salah masuk pasar tah, gua terus lurus bawa motor dan akhirnya mulai terlihatlah disisi sebelah kiri orang yang jualan Jaket Jean bekas, ada juga yang jual celana, dan macam-macam. Gua bilang sama pacar bahwa tempat yang akan kita tuju saat itu adalah cimol, gua tau cimol berdasarkan informasi yang gua dapat waktu lagi ngenet dikosan. CImol adalah plazanya gede bage, sama-sama jual barang bekas dan bedanya kalau belanja dicimol kita gak kena panas yang waktu itu di Bandung cuacanya lumayan panas.

Setelah motornya mentok akhirnya ketemu juga cimolnya, cimol lebih mirip seperti Bambu Kuning kalau dilampung atau Pasar Baru 2 nya bandung. Gua langsung parkirin motor di tempat Parkirnya cimol dan Kita masuk kedalamnya, ini adalah pertama kalinya gua ke gede bage. Dan apa yang terjadi gua keabisan napas, rata-rata pakaian yang dijual disini adalah barang second dan gua gak kuat ngirup oksigennya. Gua gak dapet oksigen disana, asem banget didalem cimol.

Walaupun asem tapi gak mengurungkan niat gua untuk membeli celana panjang bewarna hitam hingga tibalah kita disebuah toko yang khusus menjual celana panjang, untungnya bukan orang padang yang menjual. Gua mulai memilh celana panjangnya, tujuan gua memang mencari celana panjang yang warnanya hitam. Setelah dapet celananya gua gak sempet ngukur karena takut infeksi, gua bilang cocok-cocok aja sama abang yang jaganya.

Sekarang saatnya tawar menawar harga, bisa dibilang kalau dalam tawar menawar harga gua lebih jago daripada pacar. Karena kalau pacar yang ngomong contohnya begini, misalkan harga celananya waktu itu 80rb ya. Pacar gua bilang, “60rb aja ya anak kos nih anak kos”, dan menurut gua itu penjual nggak akan peduli meskipun kita anak kos karena mereka juga ngekos dan jualan disini buat cari untung.

Dan giliran gua yang nawar misalkan harganya 80rb, gua ngomong dengan tegas dan PD “40rb ya, mau gak ?”. Dan gua menunjukan muka serius ala marketing handal, dan penjualnya setuju. Yah, bisa dibilang kalau urusan tawar menawar gua lebih jago daripada pacar haha. Akhirnya gua beli celana panjang hitam itu dengan harga 45rb, dan setelah keluar dari toko itu kita keliling-keliling dalam gede bage lagi untuk melihat kebutuhan apalagi yang gua cari. Oh iya dasi, pikir gua.

Setelah selesai membeli celana kita meneruskan perjalanan didalam pasar gede bage untuk mencari dasi dan ketemulah satu toko yang dijaga oleh seorang bapak-bapak berperawakan arab, didalamnya dia menjual banyak sekali tipe jas dan juga disitu dia menjual dasi. Sebelum memutuskan untuk membeli salah satu dasi kita nyari terlebih dahulu tipe dasi seperti apa yang cocok untuk gua pakai saat pelatihan nanti, sebenernya gua mau beli dasi yang agak rame biar seru tuh hhe.

Tapi pacar malah milihin gua dasi warna merah polos dengan bentuk yang agak ramping, jadi menurut pacar gua saat itu gini “Kan baju sama celananya hitam tuh jadi seru kan kalau dasinya warna merah”. Yah, gua pikir kalau gitu mah udah biasa. Udah sering dipake sama orang stylenya tapi entah kenapa malah dasi warna merah itu yang gua beli, haha. Setelah selesai beli semua perlengkapan, selesai juga lah perjalanan gua di pasar gede bage yang lumayan bau asem itu.

Bukan lumayan tapi sangat bau asem sekali, tapi itu adalah pengalaman pertama gua ke pasar gede bage dan untungnya dipasar ini kita bisa dapet barang dengan harga yang lebih murah dibandingkan beli ditempat lain.

Beranjak Ke Usia 20TH

Gak kerasa ya sebentar lagi mau 20th, kalimat yang hampir selalu diucapin oleh seseorang yang akan beranjak ke usia 20th (dan gua ikut ngucapin juga walaupun hanya dalam hati). Alhamdulillah sampai saat ini badan gua masih tetep sehat, masih punya pacar, udah sempet mampir ke negri singa (Apaan yah negri singa ?)… Singaparna ?, pernah jadi pembicara pada sebuah pelatihan. Semuanya gua syukurin sampai sekarang.

Tujuan hidup gua seringkali beda sama orang lain pada umumnya tapi gua merasa seneng aja tuh, (cara ngucapinnya ngikutin anak gaul jaman sekarang). Yuk mari.. Emang sih gua belum bisa dibilang sebagai pelancong ekstrim yang gosokin pantatnya dimana-mana, sampe ngorbanin waktunya bertahun-tahun untuk jalan-jalan keliling dunia, bahkan ada yang gua baca ada orang yang rela keliling dunia naik sepeda, ada lagi yang jalan kaki. Ya biarin lah, itu urusan mereka.

Gua mungkin belum separah itu, tapi suatu saat gua juga akan seperti mereka. Gosokin pantat di pasir-pasir afrika sampai berbusa, pada intinya untuk saat ini gua seneng menjelajah ketempat gua sekarang tinggal. Gua lebih seneng jalan-jalan daripada diem ditempat kayak patung, patung singa. Kalau diem aja ntar pantatnya makin tepos kelamaan duduk.

Diumur 20th ini banyak harapan yang gua inginkan kalau bisa terlaksana, salah satunya ingin punya mobil dari uang sendiri dan harapan yang paling utama adalah ingin ngeberangkatin orang tua naik haji. Pastinya butuh usaha keras, oleh karena itu gua akan siapin mental dan fisik untuk menghadapinya. Gua akan berusaha keras sekeras baja (baca : lebay), disamping itu Insya Allah tahun depan setelah lulus S1 gua punya rencana untuk ngelanjutin kuliah S2 ke Perancis ya kalau dapet sekalian mau backpacker keliling eropa.

Beli Motor Revo

Udah menjadi keinginan gua sejak lama pas kuliah dikampus IT Telkom untuk punya motor, gua ngeliat orang lain dan temen-temen pada bawa motor kekampus dan kalau ketemu dijalan gua diboncengin sama mereka. Malah ada yang megang 2 motor sekaligus tapi bawanya satu satu, dalam hati ini hanya bisa bersabar dan tetap naik kendaraan mewah (baca : angkot). Hingga saatnya tiba ditahun 2012 tahun yang penuh kegembiraan gua dapet kesempatan yang dikasih sama ortu untuk beli motor.

Iseng-iseng gua mulai nanya dimana tempat penjualan motor bekas gitu sama abang-abang yang jaga di MiniMarket Blue House. Dia bilang kalo temennya ada yang mau jual motor tapi ntar ditanyain dulu sama dianya, oke gua tungguin dan besoknya gua ke Blue House lagi.Gua tanyain lagi ke abangnya gimana kabar temennya yang mau jual motor itu, dia bilang kalau temennya mau jual 2 motor yang satu Revo dan satu lagi Vega R. Kalau yang Revo tahun 2009 harganya sekitar 7,2.. Wah mahal juga ya pikir gua. Kalo yang Vega R harganya sekitar 5jt an, tapi gua pengennya yang Revo.

Oke gua bilang sama abangnya harganya bisa digoyang lagi gak, kalo bisa dapet sekitar 6,5 mau deh gua tarik (baca : teh tarik). Tar ya ditanyain dulu kata abangnya, ok kata gua. Keesokan harinya gua coba dateng ke Minimarket blue house lagi tapi saat itu abangnya lagi gak ada, karena abangnya lagi gak ada ya udah iseng-iseng gua cari sendiri melalui internet.

Gua coba nyari-nyari di tokobagus.com dan berniaga.com akhirnya gua nemu melalui situs tokobagus tapi lokasinya didepok, yah didepok gua takut tar susah kirim-kirimnya. Padahal pas gua liat penampakan luarnya motornya masi lumayan bagus, motornya supra-x kalau gak salah. Kalau salah maafin ya.. Terus gua cari yang lain lagi yang lokasinya di Bandung.

Oke sekarang gua tetapkan pilihan gua bahwa gua mau cari motor revo, setelah gua searching-searching ternyata ada motor revo yang masih lumayan bagus lokasinya dibandung. Wah berarti cocok nih, langsung berangkatin. Gua perhatiin gambar motornya tapi gua belum sempet nyatet nomer teleponnya, besok besoknya gua coba jalan ke daerah alun-alun karena pas jalan kesana naik angkot gua ngeliat banyak dealer yang jualan motor bekas.

Memang sih banyak dealer yang jualan motor bekas disana tapi pas gua tanya-tanya harganya masih pada terlampau mahal, sangat jauh dari ekspektasi karena motornya kebanyakan tahun-tahun baru. Rata-rata harganya adalah 8jt ke atas, sedangkan budget gua aja hanya 7jt saat itu. Siang itu cuaca menunjukan akan datangnya hujan jadi gua lari kebirit-birit mencari warnet, dan akhrinya gua dapet juga tempat persinggahan, warnet didekat alun-alun.

Diwarnet gua mulai nyari-nyari lagi gambar-gambar motor revo yang ada di Bandung dan gua ketemu lagi sama gambar motor revo yang gua liat kemarin di kosan, gua catet nomernya dan gua telepon orangnya saat itu juga. Pas gua telepon sayang sekali dia bilang motornya udah kejual, yah.. Kata gua. Gak beberapa lama gua nanya ke orangnya lagi, “Kalau motor revo yang harganya sekitar 5,5jt an masih ada lagi gak pak ?”.

“Ada, motornya baru aja dateng”, katanya, “Tapi motornya bukan revo cewek, ini motornya revo cowok”. “Emang bedanya apa pak ?”, kata gua. Tambahnya, “Kalau yang revo cewek pakai jari-jari, kalau revo sekarang ini pakai peleg”. “O iya pak ga papa”, kata gua padahal gua senengnya yang pakai jari-jari, syukur deh.

Oke deh, besok saya kesana ya kata gua. Oke, kata bapaknya. Gua kesana bareng pacar, lokasinya di Ujung Berung dan kebetulan hari itu adalah hari minggu. Gua naik angkot dari dago, naik angkotnya sampai 3x. Kalau dari kosan gua berarti 6x naik angkot tapi gak papa demi motor revo, sesampainya disana ternyata tempatnya tutup. Gua tanya sama orang sekitar untuk memastikan alamatnya, kata orang sekitar emang bener kalau disini jual motor tapi kalau hari minggu biasanya tutup.

Yah, sayang banget pikir gua. “Iya udah deh pak makasih, saya mau jalan-jalan sekitar sini aja dulu”, kata gua. Lokasinya ada didepan polsek ujung berung tapi gua gak yakin kalau itu tempatnya karena tempatnya kecil banget, gua mikir pasti tempatnya agak lebih gede lagi. Iseng-iseng gua dan pacar jalan terus kedepan, disebelah kanan gua ngeliat toko meubel dan disampingnya toko meubel tepat dihadapan gua, gua ngeliat showroom motor.

Ah, gua masuk aja ke showroomnya sekalian tanyain harga-harga motor disini. Wah, pikir gua saat itu jangan-jangan emang ini lagi alamatnya. Gua ketemu sama orangnya yaitu Pak Mahdi dan ternyata emang bener itulah alamatnya, gua tanyain revo yang kemarin gua tanya lewat telepon. Dia langsung nunjukin motornya dan pas gua liat motornya masih dalam keadaan bagus. Dia menambahkan, “Baru diservice ini, cobain aja”.

“Oke deh pak”, kata gua langsung menyetujui pembelian saat itu juga karena gua takut ntar motornya keburu diambil sama orang lain. Gua tanyain mengenai kelengkapan motornya seperti BPKB, STNK, dll. Ternyata komplit plit ada semua, oke deh saat itu juga gua bilang gua mau langsung nge DP motornya tapi gua minta dianterin ke ATM dulu soalnya pas itu gua gak bawa uang kontan.

Gua DP motor 500rb sesuai petunjuk bokap, dan besok motornya siap dianter. Keesokan harinya gua tunggu seharian penuh dikosan karena takut motornya akan diantar tapi motornya tidak dateng alesannya STNK nya masih belum diambil, besoknya lagi gua tunggu lagi dikosan dan orangnya nelpon. “Pak ini saya udah di daerah Telkom, saya didepan MiniMarket Blue House”, katanya. “Oke pak saya kesana sekarang”, gua seneng banget saat itu motornya udah dateng.

Tapi dia minta lunasin semuanya, sisanya adalah 5jt lagi. Iya udah gua minta anterin dia ke ATM untuk ngambil uangnya, selesai ngelunasin pembayaran dia nandatanganin tanda lunas dan ngasih STNK beserta kunci motornya tapi BPKB nya saat itu masih belum ada. Dia bilang BPKB nya bisa diambil mungkin sekitar seminggu lagi lah, ntar dateng kesana aja. Oke kata gua, kita saliman.

Akhirnya gua punya motor juga, gua jajal motornya dan Alhamdulillah banyak masalah yang ditimbulkan oleh motornya. Walaupun begitu tapi gua tetep sayang sama motornya.

Sunday 15 July 2012

Laper


Malam ini gua lagi dihotel dan gua kelaperan, biasanya kalau gua lagi laper pas dikampus gua suka ke PGA beli indomie doble ke warungnya mang ajang plus bala-bala (baca : bakwan). Ditambah racikan saus papaya busuk dicampur kecap pait dan merica yg gak tau terbuat dari campuran boraks atau formalin tapi tampaknya busuk juga, gua kangen saat-saat gua lagi makan bareng bos probo, bos edo, bos rochmad, bos ari, bos bimo, dll.

Mereka semua adalah temen-temen gua yang suka makan diwarung mang ajang juga. Mereka semua sebenernya belum jadi bos, itu cuman sebutan anak-anak kelas gua aja yang dipopulerin oleh bos edo n bos probo. Meskipun mereka semua belum jadi bos, tapi Insya Allah kedepannya mereka akan jadi orang-orang sukses karena selama dikampus mereka udah dapet gizi yang cukup dengan makan mie double setiap malam. Gua rasa mie double di warungnya mang ajang ini ditambah narkoba, buktinya kita sampe ketagihan terus makan disini.

Dan herannya gua makan mie disitu bukan karena lagi laper, entah kenapa seperti ada dorongan yang tiba-tiba mengajak gua untuk makan disitu, ditambah lagi suasananya yang gak bisa tergantikan. Alhamdulillah sekarang gua udah ada motor, biasanya kalau dulu gua laper sebelum punya motor dikampus, gua kewarung mang ajang jalan kaki, bela-belain kesana lumayan jauh cuman untuk nikmatin seduan indomie doublenya.

Padahal dideket kos gua juga ada yang jualan mie, tapi harganya beda seribu dan suasananya yang gak bisa tergantikan membuat gua tetep setia sama warung mang ajang. Warung mang ajang nggak ada 2 nya, warung mang ade kalah deh.

Nonton Konser Andra and The Backbone



Cerita yang mau gua ceritain hari ini bukanlah cerita lucu jadi jangan berharap lu lu bakal ketawa ketika membaca cerita gua, tapi kalau lu mau baca sambil tidur silahkan. O iya selama baca cerita gua lu boleh sambil ngerokok bagi yang ngerokok, boleh sambil dengerin music bagi yang suka baca sambil dengerin musik, atau sambil minum bagi yang suka baca sambil minum. Asal lu jangan baca cerita gua sambil pacaran karena dalam cerita gua sama sekali nggak ada adegan mesumnya, jangan harap lu bisa kerangsang saat baca cerita gua.

Hari ini adalah hari sabtu dan udah beberapa hari ini di sepanjang jalan batam banyak spanduk yang menandakan  konser andra and the backbone di batam, gua termasuk penyuka konser walaupun gak seberepa sering nontonnya, gua pengen tau gimana rasanya nonton konser di Batam, selain melihat konsernya gua juga mau melihat antusias muda-mudi batam, karena menurut pengetahuan gua yang biasanya di bandung banyak website mengenai info acara bandung atau event bandung dan sebagainya. Di batam pas gua searching digoogle gua ketik acara batam dan event batam, yang keluar malah koran pos metro judulnya pemerkosaan terhadap cewek.
.
Gua mau liat info acara batam, bukan pemerkosaan.Langsung aja gua ceritain mengenai kisah gua nonton konser andra, gua berangkat dari Hotel Merlin tempat gua akan nginep malam ini, wah gaya aja nginepnya dihotel biasanya juga tidurnya di rusun. Kebetulan male mini temen gua satu lagi yang nginep dihotel lagi jalan-jalan kesingapura, jadi gua bisa numpang bobo disini. Hotel ini letaknya didaerah Pelita, kalau gak tau jangan sok bilang, “Oooooo..” panjang banget kaya buntut buaya.

Lanjut, gua berangkat kelapangan kepri mall tempat diadainnya konser andra and the backbone naik motor setelah nganterin teman gua balik ke hotel, seharusnya tadi dari batam center gua bisa langsung ke kepri mall tapi karena temen gua yang satu ini gak mau ikutan nonton jadi dari kepri mall setelah memastikan acaranya belum selesai gua balik lagi kehotel untuk nganterin temen gua tersayang ini.

Sesampainya didekat kepri mall gua mendadak shock dan bingung, lewat mana gua harus masuk mallnya untuk parkirin motornya. Gua belum pernah sekalipun masuk kepri mall meski gua sering beberapa kali lewat sini kalau dari Nagoya mau ke Batu Aji, gua nekat cari puteran kebetulan didepan gua ada orang yang mau muter balik juga. Oh, setelah muter balik ternyata orang yang didepan gua gak beneran muterbalik. Dia malah ngambil ara kekanan melawan arah kendaraan, yah gua ikutin aja karena dari kejauhan gua mulai ngeliat tempat masuk motornya.

Hhe ternyata benar.. pas udah masuk tempat parkirnya sekarang giliran gua bingung dimana harus markirin motornya, motor yang didepan gua juga kesusahan cari tempat parkir. Gua seneng karena ada teman, ditambah lagi motor yang dibelakang gua. Nah lo, gua aja gak dapet parkir apalagi kalian yang dibelakang gua. Gak beberapa lama kemudian udah sampe ujung, mentok. Motor didepan gua berusaha ngegeser motor lain sedikit biar dia bisa masukin motornya, nah lo motor gua parkir dimana.

Karena saat itu udah bener-bener mentok, pikiran gua juga udah mentok dimana lagi gua harus markirin motornya yaudah gua standarin aja motornya ditempat sekarang gua berhenti. Orang-orang yang dibalakan gua malah ngikutin, bagus deh pengikut. Kalau gua salah jangan kaget ya kalau kalian juga disalahin, kalau gua diamuk ormas pokoknya kalian harus bantuin ya. “Ok, Siap”, nah lo siapa yang jawab.

Setelah selesai urusan parkirgua langsung menuju kearah panggung dengan PD, pas dimotor  tadi gua pakai jaket tapi pas mau nonton konsernya jaketnya sengaja gua lepas biar keliatan lebih cool (Cool =dingin), biar keliatan lebih dingin. Gua mulai mendekati panggung, saat itu yang tampil masih DJ cewek bawain lagu yang biasa-biasa aja kalau buat gua, permainannya bersih meski sering gua dengar ada sedikit dubing. Ceile gaya aja gua kaya udah jago gimana gitu.

Tapi dibalik itu semua, gua juga berharap suatu saat gua bisa tampil nge-dj seperti cewek itu. Tapi gimana mau tampil, latihan aja udah gak pernah lagi. Latian DJ mahal, 1 jamnya sekitar 30rb jadinya sekarang gua tinggalin dulu professi DJ itu. setelah selesai FDJ tadi langsung dilanjutin sama band indie batam. Bandnya lumayan bagus, meski belum bisa ngalahin band-band indie lampung menurut gua.

Mereka bawa lagu SID yang terakhir gua inget, pas mereka lagi asik-asik main mereka gak sadar kalau mereka gua tinggalin masuk ke mall kepri untuk nyari toilet. Saat itu gua sedang kebelet buang air kecil, gua nanyain ke mbak-mbak yang sedang ngepel dimana letak toiletnya. Mbak itu langsung ngasih tau kalau toiletnya ada diujung, yah hampir rata-rata toilet pasti letaknya diujung.

Jarang ketemu toilet yang letaknya ditengah-tengah mall, kecuali lu mau buka usaha WC umum ditengah mall. Tapi gua rasa gak akan diizinin sama manajernya, pas masuk ke toilet gua ngeliat toilet berdirinya gak ada besi yang untuk ngeluarin air itu lo pada tau kan, kalau cewek pasti gak tau. Yang cewek langsung nanya tuh, besi yang mana cieh, yang mana cieh. Ea.. Ea. (Alay)

Jadinya gau buang air kecil dikamar kecilnya, setelah selesai gua balik lagi keluar untuk memastikan apakah andra and the backbone udah mulai main. Pas gua keluar dari layar yang besar gua ngeliat muka orang yang mirip sama vokalisnya andra and the backbone, gak lama lagi mukanya berubah mirip gitarisnya andra and the backbone.

Gua semakin mendekat karena gua pengen memastikan apakah itu benar andra and the backbone, gua cek satu persatu mulai dari gitarisnya. Gitarisnya rambutnya pendek, bassnya rambutnya panjang, dan gak berapa lama kemudian vokalisnya mundur kebelakang. Saat itu gua nontonya dari posisi samping jadi yang keliatan sama gua cuman beberapa personil, pas vokalisnya kebelakang gua liat sepertinya bener ini vokalisnya mukanya mirip temen gua sma, mirip sama vokalis andra and the backbone.

Pas gua cek agak mundur kebelakang yaitu drummernya, tepat sekali drummernya rambutnya panjang gak keurus kaya pemain band reggae belum jadi. Gua mulai cari tempat dimana gua bisa terus ngeliat vokalis andra and the backbone lagi nyanyi, gua berdiri didekat pohon. Disitu gua cuman bisa ngeliat vokalisnya dan pemain gitarnya sepotong-sepotong karena kehalangan sama pala orang didepan gua. Seandainya gua tinggi, pasti gua bisa ngeliat seutuhnya.

Akhirnya dengan inisiatif gua harus merubah posisi, melihat mereka dari posisi depan kayaknya lebih bagus. Gua mulai berjalan, kebetulan pas itu ada orang yang mau nerobos-nerobos kearah depan, gua ikutin aja orangnya hhe, trik lama. Akhirnya gua dapet posisi yang bagus dimana gua bisa liat semua personil andra and the backbone seutuhnya, diawal-awal andra and the backbone kebanyakan bawain lagu baru yang gak gua dan orang disekitar gua apal. Mungkin sekalian buat promosi kali ya hhe.

Diposisi itu gua ngerasa nyaman banget nikmatin konsernya andra and the backbone tapi ada hal yang bikin gua sedih, gua dateng ke konser itu sendirian otomatis gua mati gaya kecuali gua adalah orang yang PD gak tau malu dan siap digebukin sama satpol PP. Saat ngeliat konsernya andra and the backbone gua kebanyakan cuman bisa gerak-gerakin pala sedikit-sedikit, kalau pala gua udah cape gentian gua gerakin jempol gua juga sedikit-sedikit, kalau jempol gua udah cape gentian gua gerakin bahu gua sedikit-sedikit.

Intinya saat nonton konser andra and the backbone feel gua yang mau dikeluarin belum sepenuhnya maksimal, masih banyak energy yang tersimpan dalam tubuh gua yang seharusnya gua keluarin saat nonton konser tadi. Tapi pas andra and the backbone nyanyiin lagi Hitamku sama Musnah gua gila sendiri, gua loncat-loncat gak peduli sama yang ada dikeliling gua saat itu. Yah, gua bisa maksimal di dua lagu itu. Lumayan buat olahraga malem.

Setelah kelar konsernya gua langsung buru-buru balik ke parkiran karena gau sadar gua tadi markir motor sembarangan, gua takut motor yang gua bawa saat itu diangkut sama satpol PP ke markasnya atau dibakar sama massa batam yang beringas, pokoknya gua khawatir jadinya buru-buru. Pas udah nyampe tempat parkirnya gua langsung nyariin mana ini motornya, ternyata motornya ada didepan mata gua sendiri, syukur deh motornya aman. Gua langsung buru-buru ngeluarin motornya biar motor yang lain bisa pada keluar juga.

Sekarang adalah waktunya ngantri keluar dari kepri mall, naudzubillah antriannya panjang banget. Tapi gua tetep sabar menanti, gak tau apa yang gua pikirin saat itu. Gua gak bisa ngobrol di motor karena gua gak bareng temen, pas giliran gua mau keluar gua ditahan sama penjaganya karena saat itu gua mau keluar lewat gerbang yang seharusnya dilewatin sama mobil. Bapaknya bilang sabar bang mobil ini dulu, ok deh gua santai karena saat itu disamping gua ada anak bawa motor yang nunggu juga.

Setelah selesai semua mobil yang keluar akhirnya motor gua bisa keluar juga, gua langsung benerin jaket karena tadi pas diparkiran gua buru-buru takut diamuk sama massa. Habis benerin jakiet gua langsung cabut balik ke hotel, perjalanan mau balik ke hotel gua mau mampir dulu ke minimarket rencananya mau beli roti buat besok pagi sarapan. Gua ngeliat ada tulisan minimarket dipom bensin sebelum hotel, gua masuk pom bensinnya.

Dari kejauhan gak keliatan ada minimarket, gua terus mendekat sampai keujung gak taunya keliatan bacaan tutup. Gua diliatin sama satpamnya, satpamnya ngangkat kepala ngasih kode curiga ke gua. Biar gak dicurigain sebagai maling atau perampok gua nanya kesatpamnya, “Pak, minimarketnya tutup ya ?”. “Iya, tutupnya jam 8”, jawab bapaknya dengan logat batak.