Tuesday 13 August 2013

Bertemu Teman SD

Sudah menjadi kegiatan rutin setiap lebaran ke-3 (hari ke-3), aku  dan teman-teman (rombongan kelas 12 IPA 1 SMA Perisda) halal bihalal keliling rumah teman lainnya. Kami biasa memulai perjalanan dari rumah yang paling dekat, mereka yang tinggal di Jalan Antasari termasuk rumahku.

Foto Bersama Teman SD
Kiri (Aku), Tengah (Danur), Kanan (Rizki)

Perjalanan pertama kumulai dengan menyusul Apriza dan Aprizal, mereka berdua rumahnya sama-sama di Antasari. Sebenarnya ada satu lagi temanku Andri namun saat ini dia sedang pulang kampung ke Palembang bersama keluarganya.

Memulai perjalanan kami dengan rombongan yang sangat sedikit, hanya 3 orang tapi kami tetap bersemangat. Rumah pertama yang kami kunjungi adalah rumah Nunik seperti biasanya, syukur Nunik sedang ada dirumah. Sayangnya Nunik tidak bisa mengikuti perjalanan kami karena beberapa hari kedepan adiknya yang terakhir akan menikah, tahukan kebiasaan orang Indonesia yang suka menikah setelah lebaran. Selain masih banyak THR, tentu agar bisa mendapatkan momongan saat Bulan Ramadhan tahun depan jadi anaknya bisa diberi nama Ramadhana (cewek) atau Ramadhani (cowok).

Biasanya Nunik selalu ikut namun kami memaklumi karena dia sedang bertugas untuk menyebarkan undangan pernikahan adiknya. Selanjutnya kami akan mengunjungi rumah Wahyulia yang berada didekat SD ku dulu yang letaknya dibelakang Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Sawah Brebes.

Sesampainya ditempat Wahyulia kami mendapat kabar bahwa Wahyulia baru saja keluar entah kemana, kami tak bingung dan langsung berkunjung kerumah selanjutnya yaitu rumah Ferdi yang terletak di Jagabaya. Ferdi adalah temanku di SMP Persit sekaligus temanku sebangku di SMA Perintis 2, saat kelas 1 SMA Ferdi mengikuti Ekskul Teater Insya Allah dan dapat berperan dengan bagus.

Kebetulan Ferdi juga memang hobi menyanyi dan suaranya bagus, diperjalanan aku sedang membonceng temanku Aprizal dan aku ingin menunjukan rumah teman SD ku yang dulu pernah kukunjungi. Nama teman SD ku Dannur Windo, saat aku menunjuk kearah rumahnya, kebetulan sekali aku melihat Danur sedang ada didepan rumah.

Tak ingin melewatkan kesempatan aku langsung mampir sebentar menyapanya, Danur sedang duduk diteras. Aku mengajak 2 orang temanku untuk ikut mampir kerumah Danur sekedar untuk bersalaman. Banyak yang berubah darinya, gayanya yang sekarang lebih mirip seperti seorang seniman. Dengan rambut yang agak panjang namun tidak terlalu panjang (rambut pendek versi cewek).

Aku menebak-nebak tampaknya dia sering menggunakan bando, tampaknya hanya dugaanku saja., aku menanyakan kepada Dannur dimana Rizki Martin, Rizki adalah teman SD ku juga. Rumah tidak jauh dari rumah Danur, sewaktu SD Rizki memiliki kulit yang putih. Banyak dikagumi oleh gadis-gadis, aku ingat sekali.

Sesaat kemudian Danur coba menghubungi Rizki, setelah diangkat Danur bilang ke Rizki bahwa ada seorang teman SD yang ingin bertemu dengannya tidak lain adalah aku. Selang beberapa saat Rizki datang dengan Tato ditangannya, aku mengira itu adalah tato temporer ternyata tato yang dimiliki Rizki adalah permanen. Sungguh berani.

Aku agak curiga sepertinya mereka semua sudah lupa dengan namaku, aku mengetesnya apakah mereka masih ingat. Tanpa ragu Rizki langsung menyebutkan nama lengkapku dengan sangat benar, aku senang sekali ternyata Rizki dan Danur masih mengingat nama panjangku.


Senang rasanya bisa berkumpul bersama teman SD, aku foto bersama mereka berdua dibantu oleh teman SMA ku untuk memegang kamera. Aku tak lupa meminta nomor HP masing-masing agar bisa kuhubungi jikalau nanti kami akan mengadakan reuni (berkumpul dengan teman SD lainnya). Aku sangat menantikan saat-saat itu, rasanya tak sabar ingin melihat kembali wajah teman-teman SD ku yang dulu.

No comments:

Post a Comment