Friday 2 August 2013

Buka Puasa Bersama

Tahukan, kalau hal ini sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat kita saat Bulan Ramadhan tiba moment ini biasa dimanfaatkan untuk berkumpul kembali bersama keluarga, saudara, dan teman-teman. Hal ini terjadi juga padaku, seperti yang kalian ketahui. Aku adalah anak perantauan, berasal dari Bandar Lampung dan menghabiskan masa kuliah di Bandung.


Perjalanan dari Bandar Lampung ke Bandung dapat ditempuh dengan Bus atau Damri dengan waktu 10 jam jika berangkatnya pada malam hari, umumnya Bus yang mengantar kami dari Bandar Lampung ke Bandung maupun sebaliknya berangkat pada malam hari sehabis Maghrib maupun Isha.

Kami (para penumpang) tinggal tidur saja didalam Bus dan dan menunggu keesokan paginya sampai di tempat tujuan.

Aku merasa ada keanehan dengan ritual buka puasa bersama pada Bulan Ramadhan, meskipun pada awalnya aku senang-senang saja dengan acara ini. Ada hal yang membuatku berpikir, mengapa hanya saat bulan puasa saja kami berkumpul kembali. Pada bulan lainnya ?

Diluar bulan puasa aku jarang memberi kabar kepada teman-teman yang selama ini sudah terlupakan, begitupun dengan mereka. Kami kehilangan contact, teknologi sudah canggih ? Bukan karena itu.
Yang bila lebih spesifik lagi harusnya diluar bulan puasa ini kami masih harus tetap berhubungan meskipun sebatas jejaring social atau sms. Hal ini tak hanya terjadi dilingkunganku bersama teman-teman melainkan juga terjadi dikeberadaanku dengan saudara, jarang sekali aku mengontact mereka walupun sekarang teknologi menjadi semakin canggih. Harusnya teknologi yang semakin canggih ini digunakan dengan baik oleh kami untuk tetap menjaga silaturahmi seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW agar sesama muslim saling bersilaturahmi. Aku sedih sekali ketika tidak menjalankan wasiat dari Beliau.

Itu yang kumau sebenarnya, untuk menggabungkan kembali bagian-bagian dari kami tanpa adanya sebuah keterpaksaan melainkan karena memang kami saling merindukan. Saat ini aku dan Alam sepupuku kami sedang merencanakan untuk mengumpulkan kembali keluarga besar dari Yayik, Yayik adalah Kakekku yang berasal dari mamah. Yayik memiliki 12 anak, dan satu anak standarnya memiliki 4 orang anak. Bisa dibayangkan kan berapa jumalh cucu dari Yayik ini, meskipun banyak tapi dulu saat Beliau masih hidup kami sering berkumpul bersama meskipun diluar bulan suci ramadhan. Banyak sekali kenangan-kenangan indah dimasa kecilku dulu bersama saudara-saudara dan berencana agar kenangan-kenangan kami dulu menjadi pondasi yang kuat bagi kami untuk tetap bersama dan saling membantu. Bila ada salah satu dari kami yang kesulitan maka yang lain akan siap membantu, begitulah persaudaraan yang sebenarnya.

Aku juga berharap perkumpulan dengan teman SMA kali ini akan menjadikan kami lebih akrab satu sama lain, karena sudah banyak dari kami yang lulus kuliah bahkan sudah ada yang menikah. Kami berharap agar pertemanan kami ini bisa saling bantu membantu untuk kesuksesan kami. Di reuni SMP kemarin aku tak ikut karena aku lupa kalau SMP mengadakan reuni, tetapi setahun sebelumnya aku mengikuti acara tersebut. Sungguh banyak yang berubah dari teman-temanku terutama fisiknya, dan yang wanita menjadi lebih cantik-cantik begitupun yang pria menjadi lebih gagah-gagah. Diantara temanku itu sudah ada yang menghasilkan uang sendiri dan banyak juga yang kuliah diluar Lampung, aku senang dapat melihat mereka kembali. Terutama aku senang melihat seorang teman yang pertama kali kukenal di SMP dulu namanya Axel, dulu saat SMP badannya sangat besar sekali dan aku kaget ketika awal kuliah aku melihat fotonya di salah satu jejaring social badannya telah menjadi kurus.


Aku penasaran dan sungguh ingin melihat bentuk aslinya, dan ternyata setelah bertemu dengan sosok aslinya memang benar anak itu sudah berubah. Tidak hanya fisiknya melainkan juga sikapnya, tapi sifatnya tidak berubah menurutku. Aku lebih senang dengan sikapnya yang dulu, lebih lucu. Dulu dia sering sekali berkelahi ketika di SMP dan untungnya dia juga sering sekali menang. Hebat anak itu.

No comments:

Post a Comment