Friday 12 July 2013

Orang-orang Terbaik di Sampingku

Aku ingin bercerita tentang orang-orang terbaik yang selama ini ada disampingku, aku beruntung karena dari kecil sampai sekarang Allah SWT selalu memberiku orang-orang terbaik untuk ada disampingku. Mereka yang banyak mensupportku, memberikanku pengetahuan, dan mengajarkan betapa indahnya dunia ini. Orang-orang pertama yang akan kuceritakan jelas berasal dari keluargaku, mereka adalah Mamah (Ela Latifah) dan Papah (Heriyantoni, SE). Aku salut kepada mamaku, beliau berasal dari Kampung Margakaya, Pringsewu bukan asli dari Kota Bandar Lampung. Beliau tinggal di Lampung karena beliau kuliah disini dan setelah ketemu dengan papaku beliau juga bekerja disini dan akhirnya menetap tinggal di Bandar Lampung. Bisa dikatakan beliau adalah orang yang paling penyayang yang pernah aku temui, aku belajar banyak hal dari beliau. Aku belajar bagaimana caranya menyayangi orang, menjalin komunikasi, dan banyak hal.

Beliau memang sabar dan penyayang, tapi kalau sudah melihat tas dan sepatu bagus. Wah jangan ditanya, namanya juga wanita, entah kenapa banyak wanita yang suka tergila-gila jika melihat tas atau sepatu baru dan jika diperingatkan bilangnya kalau sepatu atau tas yang sebelumnya dibeli sudah jebol haha. Beliau selalu mempunyai impian besar dan sabar terhadap mimpinya, aku belajar dari beliau tentang kesabaran dalam meraih mimpi dan beliau juga yang bilang kita sebagai manusia harus tetap terus bermimpi. Karena kalau tidak bermimpi kita tak akan tahu kenapa arah tujuan hidup kita, dengan mempunyai mimpi arah tujuan hidup kita menjadi jelas dan menjadi terus semangat. Sosok selanjutnya adalah papah, papah adalah orang yang keras. Karena pada masa kecilnya sampai dewasa beliau tinggal bersama kakekku yaitu seorang tentara.

Beliau sudah belajar banyak hal semenjak kecil, beliau belajar mengetik 10 jari menggunakan mesin tik tentara yang bentuknya sangat besar katanya. Sampai sekarang akupun masih belum melihatny dan beliau juga bercerita kalau semenjak kecil beliau sudah suka bekerja dan bisa menghasilkan uang sendiri. Banyak hal yang beliau lakukan, mulai dari menyapu bus, membetulkan aki, membantu ngetik, dll. Lain halnya denganku yang semenjak kecil sudah suka bermain dan dijahili orang, beliau punya mimpi setelah lulus SMA beliau ingin merantau ke Batam tapi hal tersebut dilarang oleh kakekku mungkin karena kakekku belum tau pemikiran papah. Menurutku yang sekarang sudah remaja, pemikiran papah saat itu merupakan pemikiran yang benar. Batam merupakan pulau yang berkembang sekarang, bayangkan jika dari dulu beliau telah merantau di Batam akan jadi apa beliau sekarang. Tapi beliau tak pernah putus asa, beliau tetap melanjutkan mimpinya untuk kuliah di UI.

Dengan PD nya beliau datang ke Jakarta dari Lampung, dengan modal bahasa inggris yang bagus dan lulusan dari SMAN 1 Lampung. Tapi alhasil beliau gagal masuk UI, tak tau kenapa. Mungkin nasib belum menentukan beliau kesana, jadi beliau menganggur 1th sambil mengikuti pelatihan kelistrikan dll. Ditahun depannya beliau tidak lagi mencoba UI melainkan beliau mencoba untuk masuk Unila (Universitas Negeri Lampung) karena baru tahun itu pertama kalinya Unila mengadakan Sipenmaru, beliau masuk Unila dan lulus 7th berikutnya. Kenapa lama, karena saat kuliahnya beliau kuliah di 2 kampus, dan diselang itu beliau juga sambil kerja menjadi guru bahasa inggris. Beliau banyak menasehatiku akan ilmu praktis dalam hidup, beliau tak terlalu banyak memberikanku ilmu teori karena beliau menginginkan aku untuk menjadi pengambil keputusan yang cepat. Langsung laksakan, beliau tak pernah memaksakan kehendak kepadaku. Beliau selalu mengikuti apa mauku dan berusaha memberiku alternative dan solusi dari pilihan yang kuambil.


Sosok yang terakhir dari keluargaku adalah yang lahir 4th setelahku yaitu adik perempuanku, Arci Tamara. Aku heran kepadanya, awalnya aku menganggap dia orang yang biasa saja tapi entah kenapa dia selalu lebih berhasil daripadaku. Aku senang melihat prestasi-prestasinya, dan satu hal. Aku melihatnya sangat cerdas dalam menulis tapi sayang dia tak terlalu berniat dalam membuat tulisannya padahal aku sangat menanti-nanti tulisannya bisa terbit menjadi sebuah buku. Sekarang dia masih sekolah di SMAN 12 Bandar Lampung.

No comments:

Post a Comment